Kondisi Psikis Arumi Belum Pulih Total

JAKARTA, KOMPAS.com — Bintang film Arumi Bachsin dikabarkan mengalami tekanan begitu berat yang berdampak terhadap kondisi psikologisnya sebagai anak remaja.

Hal tersebut terjadi setelah bintang film 18+ itu mengalami dugaan tindak kekerasan di keluarganya. Oleh karena itu, Yayasan Pulih merasa kondisi psikis Arumi perlu dipulihkan segera.

"Kalau dari yayasanku awalnya menerima hasil laporan dari Arumi di Polda Metro Jaya, selanjutnya kami melakukan pendampingan secara profesional," kata Pjs Korum Yayasan Pulih, Vitria Lazzarini, kepada pers di Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2011).

Namun, sayang, bentuk pemulihan seperti apa yang diberikan kepada Arumi, pihak Yayasan Pulih enggan membeberkannya. "Maaf, kami tidak bisa sampaikan karena ini tersangkut kode etik. Sementara pemulihan Arumi masih dalam proses," terang Vitria.

Menurut Vitria, karena alasan tersebut, tidak memungkinkan bagi Arumi untuk dikonfrontasi dengan sang ibu, Maria Lilian Pesch.

Direktur LBH APIK Veronica mengamini hal tersebut. "Mencermati kondisi Arumi, saat ini dia belum merasa aman. Jadi, dia masih butuh perlindungan sampai dia betul-betul merasa aman dan kembali beraktivitas. Kalau saya bilang, ada pengaruh dari keluarga yang membuat Arumi merasa tidak nyaman dan aman," jelasnya.  

Menyikapi hal tersebut, baik Yayasan Pulih maupun LBH APIK tak bisa menentukan kapan kondisi psikis Arumi akan pulih sepenuhnya. "Kalau saya sendiri berpikir tidak bisa memberikan batasan pemulihan, yang paling penting bagaimana caranya menjamin proses hukum berjalan. Ini bukan masalah angka kapan dia bisa pulih, tapi masalah psikologis Arumi," tekan Veronica.  

Kasus Arumi menjadi perhatian ketika pada awal Mei 2010 lalu, ia memilih kabur dari orangtuanya karena merasa dieksploitasi oleh ibu kandungnya sendiri. Kasus ini sempat berakhir happy ending. Keduanya kembali dipertemukan oleh aktivis anak, Kak Seto.

Beberapa minggu berlalu, Arumi melakukan aksinya kembali. Ia lagi-lagi kabur dari orangtuanya. Kabar soal kaburnya Arumi dibenarkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hadi Supeno di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/11/2010).

Kabar yang beredar kala itu, Arumi menolak dijodohkan dengan seorang pengusaha asal Kudus yang berusia 30 tahun. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh ibunya.